Jurnal drainase perkotaan download




















To browse Academia. Log in with Facebook Log in with Google. Remember me on this computer. Enter the email address you signed up with and we'll email you a reset link. Need an account? Click here to sign up. Download Free PDF. Jurnal Sistem Drainase. Reza Firmansyah. A short summary of this paper. It remains part of Basin Bango in Malang City. Drainage system in Sub Basin Lowokwaru takes benefit from carrier channel sourcing from Bendung Sengkaling and constitutes a secondary irrigation channel.

Flood or inundation cases at Sub Basin Lowokwaru remain due to incapability of drainage system capacity to accommodate rainwater overflow. This evaluation of drainage system in this area requires rainfall data collected from Rain Fall Station of Lowokwaru, Dau and Pendem. Meanwhile, primary data involve direct rain measurement at research site by using alat ukur hujan biasa AUHB.

The gauge has been used to measure water surface elevation in outlet. Channel geometric data seem observed from map and direct measurement at research site. Research method used considered flood debit analysis grouped into two parts, Rational Method and Observation Way.

The application of Geographic Information System GIS may be useful to acknowledge topographic condition, overflow coefficient, land use order, macro drainage system, and to analyze planned flood debit in this area. Results of analysis drainage capacity at Sub Basin Lowokwaru, not available at all drainage channel that able to receive 5 years shuttle period flood debit, there are 14 channels from 40 to that cannot overcome that.

Therefore, it need channel dimension change. Observation debit received from observation point at SLWK. A channel is 1. For rain level data R24 at Sub Basin Lowokwaru is 94, mm 2 years , Keyword: sub basin Lowokwaru, drainage capacity, debit, GIS, channel kedap air ini mengakibatkan air hujan tidak dapat meresap ke dalam tanah.

Perencanaan tersebut atau Geographical Information System memerlukan suatu analisis yang cukup GIS yaitu suatu sistem informasi yang tepat baik dari segi teknis maupun sosial didesain untuk bekerja dengan data yang yang menyangkut hidup orang banyak. Lahan Geografis Sutan Haji, Letjen Sutoyo, Jl. Sukarno-Hatta Anonim, Dengan pertumbuhan Analisis Hidrologi penduduk yang relatif cepat diiringi Untuk keperluan rencana sistem pembangunan sarana dan prasarana yang drainase, data hidrologi yang sangat memadai, kawasan ini sudah mulai padat diperlukan adalah data curah hujan dari dan segala permasalahan juga mulai stasiun pengamatan hujan daerah kajian.

Untuk mengatasi hal tersebut, maka Dengan data pengamatan pada perlu dilakukan suatu upaya untuk masing—masing stasiun penakar hujan mengevaluasi kondisi saluran yang ada, tersebut diambil curah hujan rerata dengan pemanfaatan teknologi GIS.

Dalam per- Diharapkan hasil sistem jaringan hitungan curah hujan rancangan drainasenya akan lebih baik hasilnya dan maksimum digunakan analisis frekuensi lebih informatif, karena didukung dengan yang sesuai dengan data—data yang analisis geografis berupa gambar peta — diperoleh.

Untuk mengetahui kebenar-an peta. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sistem jaringan drainase Curah Hujan Pengamatan perkotaan dengan menggunakan Curah hujan dapat diukur teknologi SIG, sehingga diharapkan akan menggunakan alat ukur hujan yang mendapat-kan hasil yang lebih akurat umumnya disebut sukat hujan Rain dan aktual.

Satuan untuk mengukur curah Manfaat yang diharapkan yakni dapat hujan adalah 1 mm. Nilai itu dijadikan pedoman bagi masyarakat dan menunjukkan bahwa tebal air hujan pemerintah setempat untuk menutup di atas permukaan bumi setebal menanggulangi permasalahan genangan 1 mm, dan zat cair itu tidak meresap ke atau banjir yang terjadi di daerah lokasi dalam tanah atau tidak menguap kembali penelitian ke atmosfir.

Dalam hidrologi dikenal jenis penampang corong cm2 atau cm2 distribusi frekuensi yang sering dengan kapasitas mm, dipasang digunakan adalah : Distribusi Normal, pada ketinggian 1,0 m atau 1,2 m dari Log Normal, Log Pearson type III, muka tanah Soewarno, Log Person type III dengan pertimbangan Curah hujan yang diperlukan untuk bahwa metode tersebut lebih fleksibel penyusunan suatu rancangan dapat digunakan untuk semua sebaran pemanfaatan air dan rancangan data , yang mana harga parameter pengendalian banjir adalah curah hujan statistiknya yaitu koefisien kemencengan rata-rata di seluruh daerah yang Cs dan koefisien kurtosis tidak ada bersangkutan.

Curah hujan ini disebut ketentuan. Harga Rata — rata mean daerah tersebut dapat digunakan beberapa 2. Standar Deviasi deviasi standar cara yaitu: Rata-rata Aljabar, Poligon 3. Koefisien Kepencengan skewnees Thiessen, dan Isohyet. Perhitungan curah hujan rerata daerah Uji Kesesuaian Distribusi.

Dari menu distribusi frekuensi tersebut. Cara yang toolbar tersebut digunakan fasilitas digunakan dalam uji ini adalah Uji Penentuan Jarak Terdekat Proximity. Pembuatan Poligon Limpasan Permukaan Thiessen merupakan contoh lain dari Air yang jatuh ke bumi akan terpisah penggunaan proximity. Curah hujan rancangan dapat dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu diperlukan untuk memperoleh tinggi faktor meteorologi dan karakteristik hujan pada periode tertentu yang daerah tangkapan saluran atau Daerah disesuaikan dengan keperluan elevasi dan Aliran Sungai DAS Suripin, Untuk berpengaruh pada limpasan permukaan menentukan besarnya curah hujan terutama adalah karakteristik hujan yang rancangan perlu diadakan pemilihan dari meliputi intensitas hujan, durasi hujan beberapa frekuensi dengan syarat dan distribusi curah hujan.

Map Data Atribut memperhatikan ketinggian kontur. Pada Data atribut yang dibutuhkan dalam perkotaan arah aliran dapat diidentifikasi analisa drainase perkotaan Sub DAS dari peta saluran yang ada dengan Lowokwaru ini antara lain data curah memperhatikan elevasi saluran. Namun hujan yang kemudian diolah dan untuk memperoleh informasi yang lebih didapatkan nilai intensitas curah hujan akurat dilakukan observasi lapangan.

Wilayah Sub DAS Perhitungan debit banjir rencana untuk Lowokwaru sebagian besar terletak di saluran drainase terdiri dari debit air kecamatan Lowokwaru, kecamatan kotor dan debit air hujan. Blimbing dan kecamatan Klojen. Debit Air Hujan Penelitian dilaksanakan selama tujuh Metode yang digunakan untuk bulan yaitu penyusunan proposal, menghitung debit air hujan pada saluran pengambilan data primer, pengambilan drainase adalah metode Rasional. Bentuk data sekunder, analisis data, dan umum rumus metode Rasional adalah penyusunan laporan.

Data Sekunder antara lain : a Peta digital titik — titik ketinggian hasil digitasi Dalam konsep SIG rumus ini harus peta topografi wilayah studi, dengan diterjemahkan dulu ke dalam sistem skala 1 : Data Spasial pengamatan curah hujan dan pengamatan Data Spasial yang digunakan dalam debit.

Lowokwaru dan St. Lowo-kwaru, St. Dau sesuai dengan jumlah stasiun hujan dan St. Sedang-kan data primer dipilih yang tertinggi setiap tahun. Data dilakukan dengan cara pengamatan dan hujan yang terpilih setiap tahun pengukuran langsung di lapangan merupakan hujan maksimum harian DAS meliputi pengamatan hujan, pengamatan untuk tahun yang bersangkutan. Besarnya lokasi genangan, pengukuran tinggi muka curah hujan maksimum ditunjukkan pada air dan kedalaman saluran yang Tabel 1.

Data curah hujan maksimum setiap durasi 10 menit selama hujan. Pada software ini 3 1 12 14 70 90 12 0. Dengan fasilitas Proximity 2 5 6 7 38 47 96 0. Pembuatan poligon theisen merupakan contoh lain dari penggunaan proximity. Curah Hujan Rancangan Maksimum. Curah hujan rancangan maksimum adalah curah hujan terbesar tahunan dengan suatu kemungkinan periode ulang tertentu. Dalam studi ini digunakan metode log pearson type III dengan pertimbangan bahwa metode tersebut dapat digunakan untuk semua macam sebaran data, yang mana besarnya harga koefisien skewness Cs dan koefisien kurtosis Ck tidak ada ketentuan.

Dari Dalam konsep SIG rumus ini harus peta tersebut dapat diketahui pola diterjemahkan dulu ke dalam sistem jaringan saluran. Setelah diketahui pola yang berlaku dalam SIG yaitu masing — jaringan saluran maka pembagian masing komponen harus mempunyai data subDAS masing-masing saluran dapat spasial dan data atribut. Data Spasial digambarkan dalam peta. Data atribut antara lain nilai luas A. Cara mencari nilai A data curah hujan yang kemudian diolah dengan menggunakan Sistem Informasi sehingga mendapatkan nilai intensitas Geografis SIG adalah dengan cara Peta hujan dan nilai koefisien C yang Sub Das Lowokwaru didigitasi per Sub disesuaikan dengan tata guna lahan.

A diperoleh dari digitasi daerah aliran drainase shp, Arah Aliran shp dan Sungai dan anak sungai Lowokwaru hp sehingga kita dapatkan nilai A dari masing—masing per sub DAS Lowokwaru seperti ditabelkan pada Tabel 2. Tabel 2. L dicari melalui digitasi dengan Perhitungan koefisien daerah menggunakan software. Sedangkan nilai pengaliran dilakukan berdasarkan data- S diperoleh dari data di lapangan. AN guna lahan. AN adalah: Gambar 1. Gambar 5. Gambar 3.

Peta Debit Q2 thn. Peta Debit Q5 thn. AN Sekunder Organ Kiri 0. AM Sekunder Organ Kanan 0. AL Sekunder Simpang Akordian 1. AK Sekunder Akordion Barat 0. AG Tersier Cengger Ayam 1. Enter the email address you signed up with and we'll email you a reset link. Need an account?

Click here to sign up. Download Free PDF. Yuliani W Sardana. A short summary of this paper. Download Download PDF. Translate PDF. Yuliani Wahyu Sardana Intisari Bojonegoro adalah salah satu kota yang memiliki banyak drainase khususnya disepanjang jalan seperti drainase di jalan Gajah Mada, namun tak jarang di saat hujan lebat drainase tersebut tak dapat menampung dan mengalirkan air sehingga dapat menimbulkan genangan di jalan dan area sekitarnya.

Tujuan penelitian ini ialah : Untuk mengetahui besar intensitas hujan per jam, debit aliran rencana, dan dimensi penampang saluran serta Untuk menganalisa apakah saluran mampu melewatkan dan menampung air yang yang datang dari hujan. Analisis yang digunakan untuk menyusun penulisan ini adalah analisis hidrologi yang bertujuan menghitung debit rencana dengan menggunakan metode rasional dan Analisa hidrolika untuk menghitung kapasitas debit saluran drainase.

Namun kenyataan dilapangan ialah disaat hujan yang lebat air hujan tidak mampu tertampung sehingga menimbulkan genangan di sepanjang jalan. Kondisi itu di pengaruhi akibat dibebarapa titik lubang-lubang di sepanjang jalan tersumbat oleh sampah dan endapan-endapan tanah.

Oleh karena itu air dapat menggenang di jalan. Pendahuluan 2. Hubungan ini ditunjukkan Gambar 3.



0コメント

  • 1000 / 1000